NKRI DIKEPUNG
Menurutnya, meski terkadang NU nampak sering diremehkan,
sesungguhnya NU memiliki kekuatan besar di Indonesia, khususnya dalam
pertahanan NKRI. Bahkan lebih besar dan lebih disegani daripada pemerintah.
Namun hal yang disayangkan adalah selama ini NU mudah terprovokasi. Ia pun
menyitir kata-kata KH Abdul Wahab Hasbullah yang berbunyi: “Kekuatan NU ibarat
senjata adalah meriam, betul-betul meriam. Tetapi digoncangkan hati mereka oleh
propaganda luar yang menghasut seolah-olah senjata itu bukan meriam, tetapi
hanya gelugu alias pohon kelapa sebagai meriam tiruan”. Ia mengajak semua pihak
agar tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal yang sebenarnya akan merusak keutuhan
NU dan NKRI. Ia menghimbau agar NU tetap bersatu, kompak, dan solid, agar dapat
selalu menjadi benteng dalam mempertahankan NKRI. Ia juga mengingatkan para
anggota DPR agar membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat.
Sementara itu, disampaikan Mun'im DZ, keempat kapitalisme global
yang sedang mengepung NKRI tersebut masing-masing memiliki tujuan, metode, dan
strategi sendiri-sendiri. Meski beberapa memiliki kemiripan. Empat Kapitalisme
yang mengepung Indonesia saat ini adalah :
Pertama, neoliberal yang berasal dari USA. Tujuannya adalah
terwujudnya demokrasi liberal, merebut pengaruh politik, dan menguasai sumber
daya alam serta ekonomi yang ada di Indonesia. Kini, sumber tambang emas di
wilayah Banyuwangi, Jawa Timur, sedang menjadi incaran dan rebutan antar
negara-negara besar, seperti China, USA, Jerman, dan lainnya. Adapun metode
yang digunakan adalah dengan mengangkat isu HAM dan lingkungan hidup, melakukan
tekanan ekonomi, serta infiltrasi dan inovasi. Sedangkan strateginya adalah
dengan mengubah atau mengganti UUD dan peraturan perundang-undangan lainnya,
campur tangan berbagai konflik, dan mempengaruhi pola pikir.
Kedua, islam radikal yang bersumber dari Saudi Arabia. Tujuannya
adalah mewujudkan khilafah Islamiyah, Negara Islam Indonesia (NII), dan
menegakkan syari’at Islam. Metode yang digunakan adalah dengan memasuki wilayah
parlementer plus, yakni bidang sosial dan bawah tanah, serta mengatasnamakan
jihad atau menggunakan teror. Adapun strateginya sama dengan yang digunakan oleh
neoliberal.
Ketiga, sosial demokrat yang berasal dari Uni Eropa. Tujuan,
metode, dan strategi yang digunakan kurang lebih sama dengan neo liberal. Namun
di sini sosial demokrat memiliki strategi tambahan, yakni dengan mengusung
teologi pembebasan dan melakukan dekonstruksi.
Keempat, neokomunisme. Tujuannya adalah untuk merebut kekuasaan
politik, serta melaksanakan konsepsi PKI. Metodenya yaitu dengan motif balas
dendam, menghancurkan tatanan sosial, menciptakan konflik vertikal maupun
horizontal, serta dengan melakukan sabotase. Adapun strategi yang digunakan
adalah sama dengan neo liberal, dengan tambahan melakukan dekonstruksi.
(NU
Online).
Komentar
Posting Komentar